Belakangan ini kata “Peduli Lansia” mulai akrab di telinga kita. Banyak kegiatan maupun pembahasan yang bertopik peduli lansia. Pada kenyataannya perkembangan masyarakat saat ini menuju kearah penduduk berstruktur lanjut usia. Seperti paparan dr. Patricia HME sebagai pembicara dalam Seminar Keluarga “PEDULI LANSIA“ yang diselenggarakan hari Minggu, 15 Juli 2012 di Aula Gereja HKY Tasikmalaya. Acara yang berlangsung selama 2 jam sejak pukul 10.00 WIB, dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta, dengan moderator dr. Indrawati Arifin.
Panitia Pendaftaran Ulang
Beberapa peserta mulai berdatangan
Suasana di counter KALBE - pemeriksaan lemak gratis
Sambil mengantri periksa lemak, peserta mendapat product sampling dari KALBE
Suasana di counter BTPN - product knowledge
Backdrop Event
dr. Patricia sedang menyapa peserta
Pak Beben dan Ibu Erni memimpin senam lansia sebelum acara dimulai
Seluruh peserta termasuk Rm. Maman pun turut senam lansia.
Pada
sesi pertama yang dibawakan oleh dr. Patricia HME, dibagi kedalam 4 judul besar
yaitu Peduli Lansia, Penyakit-Penyakit pada Lansia dan Cara Mencegahnya, Kiat
Sehat Bugar Lansia, dan judul terakhir adalah Peran Keluarga dan Masyarakat
Terhadap Lansia. Sedangkan di sesi kedua dibawakan oleh dr. Victor Sugiarto, MM
dengan judul Lembaga Lanjut Usia Indonesia-Propinsi Jawa Barat.
Romo Maman memberikan sambutan
Para peserta seminar... tua - muda
dr. Patricia mengawali sesi pertama
didampingi moderator dr. Indrawati
Peduli
Lansia, sebenarnya tidak hanya bertitik tolak dari sekedar “memperdulikan”
tetapi lebih pada memperhatikan dan menyayangi para lansia tersebut, khususnya
orang tua sendiri yang memang telah maupun akan berusia lanjut. Lansia atau
lanjut usia sebenarnya bukan gambaran orang-orang yang sudah renta, tidak mampu
berkarya, tidak dapat hidup mandiri ataupun sakit-sakitan. Lansia merupakan
batasan umur dimana seseorang telah mencapai usia 60 tahun keatas (UU RI
No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia). Menurut WHO batasan usia
adalah 45-59 tahun (usia pertengahan), 60-74 tahun (lanjut usia), 75-90 (tua),
lebih dari 90 tahun (sangat tua). Menurut dr. Patricia, proses menua itu
sendiri masih merupakan misteri bukan proses yang sederhana, melainkan rentetan
kejadian di dalam sel-sel yang saling berhubungan, berakumulasi, serta dibawah
pengaruh bermacam faktor. Menjadi tua memang tidak dapat dihindari tapi
bagaimana menyikapi kondisi tersebut tentunya perlu dipahami, setidaknya kita
perlu menyadari bahwa menjadi tua itu
sebagian besar berlangsung didalam pikiran/benak kita. Diakhir bagian
pertama ini dr. Patricia mengingatkan para peserta bahwa MENJADI TUA patut disyukuri, diingatkan pula sebuah kutipan ayat
kitab suci “Ajarilah kami menghitung
hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mzm
90:12). Sebelum melanjutkan ke bagian kedua, acara diisi dengan menyanyikan
lagu pujian “Bapa T’rima Kasih” dengan iringan organ oleh Sdri.Tin Mey.
Antusiasme peserta mendengarkan dr. Patricia
Sdri. Tin Mey (Organis) dan Sdri. Narda (OMK)
Bersama menyanyikan lagu "Bapa T'rima Kasih"
Kemudian bagian kedua membahas mengenai
penyakit-penyakit pada lansia dan cara mencegahnya, walaupun tidak terlalu
terinci, karena ini bukanlah seminar tentang penyakit. Secara umum dijelaskan
beberapa penyakit yang biasanya menyertai kemunduran fisik seorang lansia
diantaranya penyakit pada tulang, otot, dan persendian; masalah otak dan sistem
syaraf; penyakit dementia dan parkinson; diabetes mellitus; penyakit pada
sistem pencernaan; masalah pada telinga, mata, kulit, rambut; jantung dan
pembuluh darah; ginjal, kandung kemih dan saluran kencing; masalah pada paru-paru
dan sistem pernafasan; seksualitas dan masalah tidur. Pencegahan sebaiknya
dilakukan sedini mungkin, sebelum memasuki masa lansia, sedangkan bagi yang
telah mencapai usia lanjut pencegahan dilakukan untuk mengurangi faktor resiko
yang memperburuk kondisinya. Secara umum gaya hidup sehat akan mempengaruhi
kondisi saat usia lanjut. Pola makan, gerak badan, obat-obatan/alkohol, merokok,
stress, polusi, sangat berdampak pada usia tua. Yang bisa menjaga berat badan ideal,
berolahraga, tidak merokok, mengendalikan stress, bukan hanya hidup lebih lama
tetapi juga jarang sakit dan kurang bergantung pada orang lain ketika usia
bertambah tua.
dr. Patricia HME
Peserta serius mendengarkan
Di bagian ketiga lebih ditekankan pada kiat-kiat
menjadi lansia yang sehat dan bugar. dr. Patricia menekankan SEHAT itu
ANUGERAH. Sehat adalah suatu harta milik manusia yang diberikan Tuhan dan
sangat bernilai tinggi, bahkan sampai lanjut usia. Tanpa kesehatan
segalanya tak berarti. (Dia akan
kupuaskan dengan umur panjang dan Kuselamatkan. Mzm 91:16). Kesehatan
adalah awal dari segala langkah dalam kehidupan, dengan memelihara/menjaga
kesehatan berarti kita telah memelihara harapan untuk untuk tetap hidup.
Sejak awal para calon lansia sudah harus menganut: ”GAYA HIDUP SEHAT” bila ingin menjadi lansia yang sehat atau Menua Sehat (Healthy Aging). Diantaranya tidak atau berhenti merokok; melakukan aktivitas fisik yang memadai; menjaga pola makan; memeriksakan tekanan darah; memeriksakan kadar kolesterol dan trigliserida; deteksi dini diabetes dan penyakit ginjal; serta meluangkan waktu bersantai. Akhir bagian ini dr. Patricia melantunkan lagu “Tuhan adalah Gembalaku”.
Peserta sedang serius mendengarkan.
Bagian terakhir dari
sesi pertama membahas tentang peran keluarga dan masyarakat terhadap lansia. Keberadaan
lansia seringkali dipersepsikan negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat
sekitar karena melihat lansia hanya dari kasus-kasus lansia jompo yang amat
bergantung dan sakit-sakitan. Hal ini tidak benar, karena banyak lansia yang justru
berperan aktif dan masih bekerja. Keluarga merupakan “support system” utama
bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya, antara lain: menjaga, merawat,
mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan sosial
ekonomi, memberi motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual lansia. Keinginan
manusia di usia senja sebenarnya sederhana saja, mereka ingin DISAYANGI dan DIPERHATIKAN kebutuhannya. Seperti dalam kutipan ayat dari Kitab
Ulangan 5:16, “Hormatilah ayah ibumu,
seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, supaya lanjut umurmu
dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu, kepadamu”. Pembinaan
lansia sendiri dapat dilakukan melalui sistem pan dan non panti/keluarga. Pembinaan lansia dalam keluarga bisa melalui
“homecare system” dan Pusat Santunan Keluarga. Untuk yang ekonominya lemah melalui “Bantuan Usaha Ekonomi Produkti”. Contoh program “Nyaah Ka Kolot”. Atas inisiatif
masyarakat ada kegiatan yang dilakukan seperti pemeriksaan dan pengobatan
sederhana, senam, penyuluhan2, pembinaan rohani melalui “POSBINDU”
di wilayah RW di kecamatan2 melaui kerjasama dengan Puskesmas
setempat. Demikian pula dapat dilakukan melalui peran swasta, melalui lembaga
agama seperti mesjid, gereja dsb, dapat dilaksanakan pembinaan lansia dengan
tujuan memberdayakan lansia kearah kemandirian sehingga menjadi lansia sehat,
produktif, mandiri, sejahtera lahir batin, dengan dukungan keluarga dan
masyarakat serta keikutsertaan dan kesadaran lansia itu sendiri.
Contoh:
Contoh:
Paguyuban lansia Santa
Monica Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya sesuai Pedoman Pastoral Keuskupan Bandung, memberi perhatian pada kaum
lanjut usia lewat Sie. Lansia – Bidang
Keluarga Dewan Pastoral Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya bertujuan: “Terperhatikannya kaum lansia”
dengan strategi: Menyelenggarakan
kegiatan bagi kaum lansia, mempunyai visi:
Menggapai Masa Tua Bahagia Sejahtera (MTBS) dan misi memberdayakan lansia sehingga terbentuk kemandirian lansia. Kegiatan
rutin yang telah dilaksanakan antara lain:
- Pertemuan rutin setiap bulan pada hari Minggu ke-3, sesudah Perayaan Ekaristi dengan acara pembinaan rohani, penyuluhan kesehatan untuk lansia, senam ringan gerak dan lagu, menjalin kebersamaan, menghadirkan kegembiraan serta curhat sesama lansia.
- Memperingati Paskah, Natal, Kemerdekaan RI, HALUN dan HUT Paguyuban.
- Senam tai-chi bersama lansia setiap hari Rabu sesudah Misa Pagi.
Untuk pendekatan
hubungan kakek nenek dan cucunya Paguyuban kita telah beberapa kali mengajak
serta OMK dalam beberapa kegiatannya.
Diakhir sesi pertama
ini, seorang OMK, Narda, mempersembahkan lagu “Namaku Disebut” untuk menghibur
para peserta. Kemudian acara diselingi dengan pembagian doorprize persembahan
dari KALBE Nutritional.
Oma Perak Wijaya membawakan puisi berjudul "RENUNGAN"
Sdri. Narda menyanyikan "Namaku Disebut"
Pemenang Doorprize dari KALBE di sesi 1
dr. Victor memulai sesi 2
Sesi kedua membahas
mengenai Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) yang dibawakan oleh dr. Victor
Sugiarto, MM. gambaran umum yang dijelaskan mengenai kondisi lansia tidak
berbeda dengan apa yang telah dipaparkan oleh dr. Patricia di sesi awal, namun
dr. Victor lebih menekankan kegiatan LLI dalam meningkatkan kemampuan sumber
daya lanjut usia baik dari segi mental, fisik dan intelektual sehingga
diharapkan para lansia tetap sehat, mandiri, produktif dan sejahtera. dr. Victor pun sempat memberikan contoh beberapa gerekan senam lansia.
Selesai pembahasan
dari dr. Victor dilanjutkan dengan pembagian doorprize seri kedua persembahan
KALBE Nutritional. Kemudian dibuka sesi tanya jawab, pertanyaan pertama dari
Ibu Mutia kepada dr. Victor yang menanyakan sejauh mana implementasi pemerintah
atau lembaga terkait memberikan akses kepada kaum lansia. Lalu pertanyaan berikutnya
untuk dr. Patricia dari Ibu Erni mengenai pencegahan dini proses dementia/pikun
sehingga tidak memperburuk. Setelah penjelasan singkat disampaikan maka tibalah
di penghujung acara, tak lupa mendaraskan doa sebelum makan, kemudian seluruh
peserta dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah tersedia.
LLI
Penyampaian materi oleh dr. Victor.
Para peserta
Senam lansia
Beberapa gerakan senam lansia.
Ibu Mutia menyampaikan pertanyaan kepada dr. Victor.
Ibu Erni menyampaikan pertanyaan kepada dr. Patricia
Panel
Pemenang Doorprize dari KALBE sesi 2
Acara makan siang
Makan Siang
“Engkau harus bangun berdiri
dihadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua
dan engkau harus takut akan Allahmu.”
(Imamat
19:32)
“MARILAH HIDUP SEHAT DAN AKTIF HINGGA USIA SENJA”
PANITIA & SPONSOR
Materi
by dr. Patricia HME ©2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar