Minggu, 15 Juli 2012

Seminar Keluarga PEDULI LANSIA

Lokasi: Tasikmalaya, Indonesia

Belakangan ini kata “Peduli Lansia” mulai akrab di telinga kita. Banyak kegiatan maupun pembahasan yang bertopik peduli lansia. Pada kenyataannya perkembangan masyarakat saat ini menuju kearah penduduk berstruktur lanjut usia. Seperti paparan dr. Patricia HME sebagai pembicara dalam Seminar Keluarga “PEDULI LANSIA“ yang diselenggarakan hari Minggu, 15 Juli 2012 di Aula Gereja HKY Tasikmalaya. Acara yang berlangsung selama 2 jam sejak pukul 10.00 WIB, dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta, dengan moderator dr. Indrawati Arifin.


Panitia Pendaftaran Ulang

Beberapa peserta mulai berdatangan

Suasana di counter KALBE - pemeriksaan lemak gratis

Sambil mengantri periksa lemak, peserta mendapat product sampling dari KALBE

Suasana di counter BTPN - product knowledge

Backdrop Event

dr. Patricia sedang menyapa peserta

Pak Beben dan Ibu Erni memimpin senam lansia sebelum acara dimulai

Seluruh peserta termasuk Rm. Maman pun turut senam lansia.

Pada sesi pertama yang dibawakan oleh dr. Patricia HME, dibagi kedalam 4 judul besar yaitu Peduli Lansia, Penyakit-Penyakit pada Lansia dan Cara Mencegahnya, Kiat Sehat Bugar Lansia, dan judul terakhir adalah Peran Keluarga dan Masyarakat Terhadap Lansia. Sedangkan di sesi kedua dibawakan oleh dr. Victor Sugiarto, MM dengan judul Lembaga Lanjut Usia Indonesia-Propinsi Jawa Barat.

Romo Maman memberikan sambutan

Para peserta seminar... tua - muda

dr. Patricia mengawali sesi pertama
didampingi moderator dr. Indrawati

Peduli Lansia, sebenarnya tidak hanya bertitik tolak dari sekedar “memperdulikan” tetapi lebih pada memperhatikan dan menyayangi para lansia tersebut, khususnya orang tua sendiri yang memang telah maupun akan berusia lanjut. Lansia atau lanjut usia sebenarnya bukan gambaran orang-orang yang sudah renta, tidak mampu berkarya, tidak dapat hidup mandiri ataupun sakit-sakitan. Lansia merupakan batasan umur dimana seseorang telah mencapai usia 60 tahun keatas (UU RI No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia). Menurut WHO batasan usia adalah 45-59 tahun (usia pertengahan), 60-74 tahun (lanjut usia), 75-90 (tua), lebih dari 90 tahun (sangat tua). Menurut dr. Patricia, proses menua itu sendiri masih merupakan misteri bukan proses yang sederhana, melainkan rentetan kejadian di dalam sel-sel yang saling berhubungan, berakumulasi, serta dibawah pengaruh bermacam faktor. Menjadi tua memang tidak dapat dihindari tapi bagaimana menyikapi kondisi tersebut tentunya perlu dipahami, setidaknya kita perlu menyadari bahwa menjadi tua itu sebagian besar berlangsung didalam pikiran/benak kita. Diakhir bagian pertama ini dr. Patricia mengingatkan para peserta bahwa MENJADI TUA patut disyukuri, diingatkan pula sebuah kutipan ayat kitab suci “Ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mzm 90:12). Sebelum melanjutkan ke bagian kedua, acara diisi dengan menyanyikan lagu pujian “Bapa T’rima Kasih” dengan iringan organ oleh Sdri.Tin Mey.

Antusiasme peserta mendengarkan dr. Patricia

Sdri. Tin Mey (Organis) dan Sdri. Narda (OMK)

Bersama menyanyikan lagu "Bapa T'rima Kasih"

Kemudian bagian kedua membahas mengenai penyakit-penyakit pada lansia dan cara mencegahnya, walaupun tidak terlalu terinci, karena ini bukanlah seminar tentang penyakit. Secara umum dijelaskan beberapa penyakit yang biasanya menyertai kemunduran fisik seorang lansia diantaranya penyakit pada tulang, otot, dan persendian; masalah otak dan sistem syaraf; penyakit dementia dan parkinson; diabetes mellitus; penyakit pada sistem pencernaan; masalah pada telinga, mata, kulit, rambut; jantung dan pembuluh darah; ginjal, kandung kemih dan saluran kencing; masalah pada paru-paru dan sistem pernafasan; seksualitas dan masalah tidur. Pencegahan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, sebelum memasuki masa lansia, sedangkan bagi yang telah mencapai usia lanjut pencegahan dilakukan untuk mengurangi faktor resiko yang memperburuk kondisinya. Secara umum gaya hidup sehat akan mempengaruhi kondisi saat usia lanjut. Pola makan, gerak badan, obat-obatan/alkohol, merokok, stress, polusi, sangat berdampak pada usia tua. Yang bisa menjaga berat badan ideal, berolahraga, tidak merokok, mengendalikan stress, bukan hanya hidup lebih lama tetapi juga jarang sakit dan kurang bergantung pada orang lain ketika usia bertambah tua.


dr. Patricia HME

Peserta serius mendengarkan

Di bagian ketiga lebih ditekankan pada kiat-kiat menjadi lansia yang sehat dan bugar. dr. Patricia menekankan SEHAT itu ANUGERAH. Sehat adalah suatu harta milik manusia yang diberikan Tuhan dan sangat bernilai tinggi, bahkan sampai lanjut usia. Tanpa kesehatan segalanya tak berarti. (Dia akan kupuaskan dengan umur panjang dan Kuselamatkan. Mzm 91:16). Kesehatan adalah awal dari segala langkah dalam kehidupan, dengan memelihara/menjaga kesehatan berarti kita telah memelihara harapan untuk untuk tetap hidup.


Sejak awal para calon lansia sudah harus menganut: ”GAYA HIDUP SEHAT” bila ingin menjadi lansia yang sehat atau Menua Sehat (Healthy Aging). Diantaranya tidak atau berhenti merokok; melakukan aktivitas fisik yang memadai; menjaga pola makan; memeriksakan tekanan darah; memeriksakan kadar kolesterol dan trigliserida; deteksi dini diabetes dan penyakit ginjal; serta meluangkan waktu bersantai. Akhir bagian ini dr. Patricia melantunkan lagu “Tuhan adalah Gembalaku”.

Peserta sedang serius mendengarkan.

Bagian terakhir dari sesi pertama membahas tentang peran keluarga dan masyarakat terhadap lansia. Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitar karena melihat lansia hanya dari kasus-kasus lansia jompo yang amat bergantung dan sakit-sakitan. Hal ini tidak benar, karena banyak lansia yang justru berperan aktif dan masih bekerja. Keluarga merupakan “support system” utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya, antara lain: menjaga, merawat, mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan sosial ekonomi, memberi motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual lansia. Keinginan manusia di usia senja sebenarnya sederhana saja, mereka ingin DISAYANGI dan DIPERHATIKAN kebutuhannya. Seperti dalam kutipan ayat dari Kitab Ulangan 5:16, “Hormatilah ayah ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu, kepadamu”. Pembinaan lansia sendiri dapat dilakukan melalui sistem pan dan non panti/keluarga.  Pembinaan lansia dalam keluarga bisa melalui “homecare system” dan Pusat Santunan Keluarga. Untuk yang ekonominya lemah melalui “Bantuan Usaha Ekonomi Produkti”. Contoh program “Nyaah Ka Kolot”. Atas inisiatif masyarakat ada kegiatan yang dilakukan seperti pemeriksaan dan pengobatan sederhana, senam, penyuluhan2, pembinaan rohani melalui “POSBINDU” di wilayah RW di kecamatan2 melaui kerjasama dengan Puskesmas setempat. Demikian pula dapat dilakukan melalui peran swasta, melalui lembaga agama seperti mesjid, gereja dsb, dapat dilaksanakan pembinaan lansia dengan tujuan memberdayakan lansia kearah kemandirian sehingga menjadi lansia sehat, produktif, mandiri, sejahtera lahir batin, dengan dukungan keluarga dan masyarakat serta keikutsertaan dan kesadaran lansia itu sendiri. 


Contoh:
Paguyuban lansia Santa Monica Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya sesuai Pedoman Pastoral Keuskupan Bandung, memberi perhatian pada kaum lanjut usia lewat Sie. Lansia – Bidang Keluarga Dewan Pastoral Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya bertujuan: “Terperhatikannya kaum lansia” dengan strategi: Menyelenggarakan kegiatan bagi kaum lansia, mempunyai visi: Menggapai Masa Tua Bahagia Sejahtera (MTBS) dan misi memberdayakan lansia sehingga terbentuk kemandirian lansia. Kegiatan rutin yang telah dilaksanakan antara lain:

  1. Pertemuan rutin setiap bulan pada hari Minggu ke-3, sesudah Perayaan Ekaristi dengan acara pembinaan rohani, penyuluhan kesehatan untuk lansia, senam ringan gerak dan lagu, menjalin kebersamaan, menghadirkan kegembiraan serta curhat sesama lansia.
  2. Memperingati Paskah, Natal, Kemerdekaan RI, HALUN dan HUT Paguyuban.
  3. Senam tai-chi bersama lansia setiap hari Rabu sesudah Misa Pagi.
Untuk pendekatan hubungan kakek nenek dan cucunya Paguyuban kita telah beberapa kali mengajak serta OMK dalam beberapa kegiatannya.

Diakhir sesi pertama ini, seorang OMK, Narda, mempersembahkan lagu “Namaku Disebut” untuk menghibur para peserta. Kemudian acara diselingi dengan pembagian doorprize persembahan dari KALBE Nutritional.

Oma Perak Wijaya membawakan puisi berjudul "RENUNGAN"

Sdri. Narda menyanyikan "Namaku Disebut"

Pemenang Doorprize dari KALBE di sesi 1

dr. Victor memulai sesi 2

Sesi kedua membahas mengenai Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) yang dibawakan oleh dr. Victor Sugiarto, MM. gambaran umum yang dijelaskan mengenai kondisi lansia tidak berbeda dengan apa yang telah dipaparkan oleh dr. Patricia di sesi awal, namun dr. Victor lebih menekankan kegiatan LLI dalam meningkatkan kemampuan sumber daya lanjut usia baik dari segi mental, fisik dan intelektual sehingga diharapkan para lansia tetap sehat, mandiri, produktif dan sejahtera. dr. Victor pun sempat memberikan contoh beberapa gerekan senam lansia.


LLI

Penyampaian materi oleh dr. Victor.

Para peserta

Senam lansia

Beberapa gerakan senam lansia.

Selesai pembahasan dari dr. Victor dilanjutkan dengan pembagian doorprize seri kedua persembahan KALBE Nutritional. Kemudian dibuka sesi tanya jawab, pertanyaan pertama dari Ibu Mutia kepada dr. Victor yang menanyakan sejauh mana implementasi pemerintah atau lembaga terkait memberikan akses kepada kaum lansia. Lalu pertanyaan berikutnya untuk dr. Patricia dari Ibu Erni mengenai pencegahan dini proses dementia/pikun sehingga tidak memperburuk. Setelah penjelasan singkat disampaikan maka tibalah di penghujung acara, tak lupa mendaraskan doa sebelum makan, kemudian seluruh peserta dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah tersedia.

Ibu Mutia menyampaikan pertanyaan kepada dr. Victor.

Ibu Erni menyampaikan pertanyaan kepada dr. Patricia

Panel

Pemenang Doorprize dari KALBE sesi 2

Acara makan siang 

Makan Siang

“Engkau harus bangun berdiri dihadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu.”
(Imamat 19:32)

“MARILAH HIDUP SEHAT DAN AKTIF HINGGA USIA SENJA”

PANITIA & SPONSOR



Materi by dr. Patricia HME ©2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.