Ada yang berbeda pada pertemuan lansia yang digelar hari Minggu, (15/4). Pagi itu seusai misa para lansia berkumpul memadati aula untuk mengikuti acara Paskahan bersama dengan kaum muda yang tergabung dalam OMK. Mereka datang dari berbagai lingkungan dan stasi. Ada yang datang dari Stasi Ciawi, Ciamis, bahkan juga Nagaraherang. Acara Paskahan hari itu juga dimeriahkan dengan lomba menghias telur.
Untuk menggugah semangat para lansia, sebelum acara dimulai para pendamping mengajak semua yang hadir menyanyi bersama. Mereka menyanyikan lagu Mars Lansia dengan iringan keyboard oleh Yani, serta lagu Iwak Peyek yang kini tengah populer. Kali ini liriknya diubah sesuai situasi. “Hai lansia…hai OMK…mari kita bergembira…,” demikian bunyi potongan lirik lagu Iwak Peyek yang mereka nyanyikan disertai goyangan yang membuat suasana terasa hangat dan ceria.
Setelah suasana menjadi hangat, giliran ketua DPP Bapak Chandra, tampil memberikan sambutan. Kemudian dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh Frater Adi. Tampil juga dr. Patricia sebagai koordinator lansia membagikan pengetahuannya. Menurut dr. Patricia rahasia panjang umur adalah selalu menciptakan sikap positif, antara lain tetap gembira, pasrah, sabar, dan rajin berdoa. Meskipun demikian menghadapi proses penuaan bukan berarti para lansia hanya diam saja tanpa usaha. Tetap menjaga pola makan dan bergaya hidup sehat, itulah yang selalu dianjurkan oleh dr. Patricia.
Seakan ingin menegaskan anjurannya, maka dr. Patricia dan para pendamping kembali mengajak para oma dan opa untuk menyanyi bersama. Kali ini mereka membawakan lagu-lagu bernada riang secara medley. Belum puas dengan nyanyi bersama mereka melanjutkannya dengan melakukan senam ceria.
Setelah lelah bernyanyi dan bergoyang ceria tibalah saat lomba menghias telur. Para peserta lomba di bagi dalam 10 kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4 orang. Ada yang anggotanya gabungan lansia dengan OMK, namun ada juga yang semuanya lansia. Sebelumnya para peserta harus mendaftarkan diri kepada panitia.
Di sepanjang selasar telah disiapkan deretan meja tempat peserta menghias telur. Untuk keperluan lomba ini panitia juga telah menyiapkan perlengkapan berupa telur, aneka kertas hias, lem, dan gunting yang dibagikan pada masing-masing kelompok. Selama 20 menit para oma dan opa yang dibantu oleh OMK asyik memotong-motong kertas untuk membuat hiasan yang menarik. Mereka seolah ingin mengeluarkan seluruh kreativitasnya agar menghasilkan karya yang indah dan unik. Dua orang juri, yakni Ibu Yulita dan Ibu Petty tak kalah sibuknya. Mereka berkeliling mengamati setiap kelompok untuk menilai kekompakan, kreativitas, dan keindahan karya peserta. Sesekali kedua juri ini tampak berunding. Sementara para lansia yang tidak ikut lomba ikut memberi semangat teman-temannya. Acara lomba pun berlangsung cukup seru.
Dua puluh menit berlalu. Waktu untuk lomba pun dinyatakan berakhir. Seluruh hasil peserta lomba kemudian diletakkan di meja di depan agar dapat dilihat oleh semua yang hadir. Kreativitas para peserta lomba ternyata mampu menghasilkan telur-telur hias yang menarik. Ada yang menghias telurnya menyerupai malaikat, ada juga yang sekadar membentuk orang-orangan dengan hiasan rambut, dan jenggot. Sambil menunggu pengumuman juara, hadirin dipersilakan menikmati makan siang.
Usai makan siang, salah seorang juri mulai mengumumkan hasil lomba menghias telur paskah. Dari 10 kelompok peserta diambil 3 kelompok sebagai juara. Kelompok yang berhasil menjadi juara adalah kelompok dari Stasi Ciawi, kelompok Ibu paw Ing, dan kelompok Ibu Wijaya. Kepada para juara dibagikan hadiah kenang-kenangan. Setelah pembagian hadiah, acara Paskahan ditutup dengan doa dan berkat oleh Pastor Paulinus. ***
Scritp by dr. Patricia HME©2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar