Kamis, 16 Februari 2012

Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Balita


Ma! Gigiku sakit…aduh! Nggak mau ke dokter gigi.. sakiiit….takuuut… Kalau sudah begini, runyam deh!  Serba salah, makan sakit minum linu, jadilah semua dibikin repot..

Pada masa kehamilan, benih gigi mulai dibentuk pada minggu ke enam dan akan tumbuh terus sampai bayi lahir. Gigi akan muncul berangsur-angsur mulai umur 6 bulan, berupa gigi susu, pertama-tama gigi seri berlanjut sampai anak usia 5 – 6 tahun, yang terakhir tumbuh biasanya gigi geraham kedua. 
Kemudian gigi susu akan digantikan dengan gigi tetap pada usia 6 – 12 tahun. Jadi amatlah penting menjaga pertumbuhan janin pada waktu ibu hamil dengan makanan bergizi dan mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan seperti kalsium dan fluor. Setelah bayi lahir, makanan utamanya adalah ASI (Air Susu Ibu) atau PASI (Pengganti ASI) berupa susu formula yang diberikan dengan botol serta dot. Untuk menjaga kebersihan mulut  bayi, sebaiknya setiap sebelum dan sesudah minum susu sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu bibir bayi juga sekitar gusi menggunakan kapas yang diberi air matang.

Kelainan gigi dan mulut yang sering ditemukan pada balita adalah:
a. Gigi Karies (Keropos):
  1. Karies yang disebabkan karena minum susu botol disebut Rampant Karies/GripisSering terlihat pada anak-anak terutama gigi seri bahkan biasanya kehitam-hitaman. Penyebabnya biasanya karena minum susu botol atau ASI sambil tidur sepanjang malam sambil tetap menghisap botol / ASI,bisa juga  karena minum susu yang manis terutama sebelum tidur tanpa dibersihkan. Pencegahan yang sangat efektif adalah tidak memberikan susu yang manis selama tidur, selalu memberi air putih setiap kali habis minum susu.
  2. Karies pada gigi gerahamTerlihat lubang pada permukaan gigi geraham yang digunakan untuk mengunyah. Pencegahannya adalah hindari makan makanan yang mengandung gula dan mudah melekat di gigi dan menggosok gigi dengan pasta yang mengandung fluor minimal 2 kali sehari sesudah makan pagi dan malam hari sebelum tidur.
b.Kelainan pada gusi:
  1. Luka karena tertembus akar gigi susu
  2. Pembengkakan karena infeksi dan gigi keropos, harus dibawa ke dokter gigi.
c. Kelainan yang disebabkan oleh kebiasaan buruk:
Menghisap ibu jari, mengigit bibir bawah, menghisap botol susu, menggeretakkan gigi, bernafas melalui mulut. Bisa mengakibatkan gigi tongos dan sebagainya. Sebaiknya ibu sering mengawasi anaknya dan menghindari kebiasaan buruk tersebut.

Bagaimana memelihara kesehatan gigi dan mulut anak?
Tentu saja dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, perlu ditanamkan sedini mungkin yaitu dengan cara MENYIKAT  GIGI  dengan cara yang tepat dan teratur pada pagi hari sesudah makan dan malam hari sebelum tidur dengan menggunakan pasta yang mengandung fluor.

1. Menyikat gigi bayi
Bila gigi mulai tumbuh sebaiknya mulai menyikat gigi anak dengan sikat gigi kecil berbulu halus atau kain kasa atau waslap. Pada awalnya tanpa pasta gigi, 1 kali sehari terutama setelah makan sudah cukup. Setelah beberapa bulan bisa diberi pasta sedikit yang mengandung fluor tetapi jangan yang rasanya manis, sekarang banyak produk pasta gigi bayi yang bila tertelan tidak berbahaya, tentu saja memakai air matang untuk membersihkan dengan kain kasa atau pada waktu anak mulai belajar berkumur.

2. Menyikat gigi balita
Bila anak sudah dapat berjalan, orang tua dapat membimbing anak menyikat gigi dengan posisi berdiri dibelakang anak. Gerakan menyikat gigi secara horizontal dan pendek-pendek pada semua permukaan gigi, paling sedikit 8 kali gerakan untuk tiap permukaan. Setelah anak menyenamgi menyikat gigi, biarkan anak melakukan sendiri sambil diawasi orangtuanya. Kumur-kumur cukup 1 kali saja setelah selesai menyikat gigi. Dan selalu memakai pasta yang mengandung fluor. Sikat gigi 2 kali sehari pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.

Disamping itu, perhatikanlah makanan anak, memilih makanan yang menguatkan dan menyehatkan gigi (nasi, ikan daging telur, tahu tempe, sayuran, buah dan susu) bila perlu ditambah vitamin anak, mengurangi makanan manis dan melekat pada gigi karena mempercepat kerusakan gigi, hindari minum susu botol yang manis terutama sewaktu tidur. Bila anak sakit gigi atau ditemukan kelainan/penyakit gigi, tentu saja sebaiknya ke dokter gigi.

Periksakanlah kesehatan gigi dan mulut anak secara berkala 6 bulan sekali, terutama menjelang pergantian gigi susu menjadi gigi tetap sehingga anak sudah terbiasa dan tidak takut diperiksa giginya.

CARA  MENYIKAT  GIGI  YANG BENAR:
1. Kumur-kumur sebelum menyikat gigi
2. Siapkan sikat gigi kecil dan pasta yang mengandung fluor kurang lebih ½ cm
3. Sikatlah semua permukaan atas dan bawah dengan gerakan maju mundur dan pendek-pendek selama 2 menit dan sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan
4. Sikatlah permukaan gigi yang menghadap langit-langit/lidah
5. Sikat permukaan gigi yang menghadap pipi dan bibir
6. Sikat permukaan gigi yang dipakai untuk mengunyah
7. Setelah selesai, kumurlah 1 kali saja agar sisa fluor masih ada di gigi
8. Bersihkan sikat gigi dengan air dan simpanlah tegak dengan posisi kepala sikat gigi diatas


Bagi yang merasa belum benar cara menyikat giginya segeralah perbaiki dengan cara tersebut diatas, tentu saja dengan memakai sikat gigi dewasa dan pasta untuk orang dewasa. Memelihara gigi dengan cara menyikat gigi yang benar dan memperhatikan kesehatan gigi secara keseluruhan merupakan tindakan preventif (pencegahan) dalam bidang kesehatan yaitu personal hygiene (kebersihan perorangan). Disamping kebersihan dan kesehatan gigi, juga secara menyeluruh mulai dari ujung rambut ke ujung kaki perlu dipelihara dengan cara yang benar.

Tubuh kita adalah bait Allah seperti dijelaskan oleh Paulus kepada umat di Korintus:
“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu” (1Kor3:16). Adalah kewajiban kita untuk menjaga dan merawat tubuh pemberian Allah dengan sebaik mungkin, dengan cara berperilaku hidup sehat dan benar. Keseimbangan dalam memelihara kesehatan tubuh dan rohani serta mental emosional, sangat penting dalam kelangsungan  hidup manusia sejak dalam kandungan sampai akhir hayatnya. Semoga bermanfaat….

Script by dr. Patricia H. ©2009.09.09


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.