Minggu, 04 November 2012

Dampak Buruk Fast Food

Akhir minggu telah tiba, semua orang ingin rehat sejenak dari kegiatan rutin sehari-hari, demikian juga para ibu rumah tangga biasanya enggan memasak dan anak-anak ingin berekreasi dengan teman-teman atau dengan keluarga. Paling mudah adalah mengajak semuanya makan fast food di mal. Atau anak-anak sendiri yang meminta ke tempat ayam goreng (fried chicken), hamburger, hotdog atau pizza. Disamping enak rasanya gurih, tempatnya bersih, sejuk dan nyaman suasananya. Sesudah makan bisa berbelanja atau cuci mata keliling mal, bahkan nonton film atau main game dan lainnya. Gaya hidup sudah berubah, sulit menghindar dari fast food yang praktis, cepat saji dan mudah diterima lidah. 

Kita perlu waspada dan berhati-hati bila ingin makan fast food. Mari kita simak beberapa hal sebagai berikut: 

Bahan dan cara mengolah: perusahaan waralaba biasanya mewajibkan resto fast food menggunakan bahan ayam negeri/ras bukan ayam kampung. Ayam harus digoreng dengan banyak minyak (deep frying) pada suhu tertentu sehingga bagian luar kering tapi bagian dalam tetap juicy dan manis, maka digunakan minyak goreng yang memiliki titik didih tinggi yaitu minyak hewani atau minyak nabati hidrogenasi yang membeku pada suhu kamar. Dengan demikian fast food sangat padat kalori serta berlimpah lemak dan kolesterol. Fast food juga kaya protein, banyak mengandung natrium, garam dapur (natrium klorida), vetsin (natrium glutamat), soda untuk membuat minuman atau zat pengawet natrium benzoate, namun miskin serat kasar. 

Ketika digoreng, jaringan sel ayam yang longgar dan air yang menguap akan diisi minyak, ayam terasa crispy (kering) karena makin banyak minyak yang terserap apalagi ayam ras sudah memiliki banyak gajih/lemak dibawah kulit, maka fried chicken kalorinya sangat tinggi antara 300 – 1500 kalori per porsi. Karena digoreng dengan cara deep frying, lemak fast food meningkat 3 kali dari kadar lemak bahan mentah. Lemak fried chicken dan chicken nugget rata-rata menjadi 40 – 64 % padahal ketika mentah kadar lemaknya 25 %. 

Satu paket fast food regular biasanya terdiri dari fried chicken, kentang goreng, saus tomat atau sambal, soft drink yang mengandung sekitar 1500 kalori. Padahal kecukupan kalori rata-rata perhari adalah 2000 kalori. Berarti sudah ¾ jatah makanan sehari. Apalagi jika ditambah coleslaw 125 kalori, apple pie 300 kalori, milkshake 350 kalori, chicken nugget 275 kalori. Maka fast food bisa menjadi biang kegemukan. Dengan menyantap 1 paket regular fried chicken, anda telah meracuni tubuh dengan sedikitnya 65 mg lemak. Padahal konsumsi lemak yang sehat sekitar 10 % kalori sehari setara dengan 25 mg lemak. Juga kadar kolesterolnya bisa mencapai 300 mg. Konsumsi minyak dan kolesterol akan meningkatkan kadar kolesterol darah dan kepekatan darah, akan memudahkan terjadinya pengendapan lemak pada pembuluh darah yang disebut arteriosklerosis, akibatnya tekanan darah meningkat (hipertensi) karena jantung harus memompa darah lebih kuat melewati pembuluh darah yang menyempit karena endapan lemak. Selanjutnya bila pasokan oksigen darah segar tidak mencukupi terjadilah serangan jantung atau stroke. 

Kandungan natrium yang tinggi dapat menyebabkan kekurangan kalium sehingga menurunkan fungsi otot jantung dan kelambanan penghantaran syaraf dengan gejala sulit berpikir/sulit nyambung. Kadar protein yang tinggi pada fast food dapat menghambat penyerapan kalsium sehingga merangsang terjadinya osteoporosis (keropos tulang). Ditambah pula dengan sambal atau saus yang mengandung Bahan Makanan Tambahan/food additive seperti zat warna, zat pengawet, zat pemberi rasa dan penyedap. Bila saus terasa getir maka memakai BTM berlebihan. Zat pengawet garam benzoate atau garam sorbet bersifat karsinogenik yang mudah merangsang tumbuhnya kanker. 

Maka pertimbangankanlah baik-baik bila anda ingin makan fast food apalagi pelanggan fast food. Seandainyapun tak terhindarkan harus makan fast food maka konsumsilah sayuran dan buah-buahan segar lebih banyak pada hari yang sama bisa berupa sup sayuran tanpa kentang, juice buah segar tanpa gula, salad tanpa keju dan mayones, minum air mineral hindari soft drink atau minuman bergula pekat. 


Script by dr. Patricia H.©2012.09.24


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.