Sabtu, 18 Februari 2012

Kanker Leher Rahim

Lokasi: Tasikmalaya, Indonesia

Kanker: adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal secara terus menerus dan tidak terbatas, cepat dan tidak terkendali, tidak berguna bagi tubuh.

KANKER LEHER RAHIM ( CARCINOMA CERVICIS UTERI ).

Kanker leher rahim merupakan pembunuh wanita nomer satu dibandingkan jenis kanker lainnya. Setiap tahunnya di dunia ditemukan sekitar 500.000 kasus baru dan sebagian besar pada negara berkembang. Di Indonesia , kanker leher rahim menduduki peringkat pertama 70 – 75 % diantara tumor ganas ginekologik, Di Jawa Barat jenis kanker ginekologi terbanyak yaitu 64,52 % (Meman Wartiman, 1999). 

Yang menjadi masalah, selain keganasannya yang mematikan, sebagian besar penderita datang sudah dalam keadaan terlambat atau stadium sudah lanjut, (75,56 %) dengan rata-rata usia penderita 41 – 50 tahun (44,72 %), sehingga pengobatan menjadi sulit dan biayanya sangat mahal dan ramalan kesembuhannya menjadi sangat jelek. Pada stadium dini, kanker leher rahim seringkali tanpa gejala sehingga penderita tidak menyadarinya. Kanker terus berkembang menjadi invasif dalam waktu sekitar 10 tahun. Sebenarnya kita mempunyai kesempatan untuk menemukannya sedini mungkin.

Sebab langsung dari kanker leher rahim belum diketahui. Insiden lebih tinggi pada:
  1. wanita yang kawin daripada yang tidak kawin 
  2. koitus pertama pada usia amat muda 
  3. melahirkan terlalu sering dengan jarak persalinan terlalu dekat 
  4. golongan sosial ekonomi rendah (hygiene seksual yang jelek) 
  5. sering berganti-ganti pasangan atau suami sering berganti pasangan 
  6. sering pada wanita yang mengalami infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus) tipe 16 atau 18 
  7. kebiasaan merokok 
Penyebaran pada umumnya melalui kelenjar getah bening menuju 3 arah:
  1. ke arah fornises dan dinding vagina 
  2. ke arah korpus uterus ( rahim) 
  3. ke arah parametrium, septum rektovagina (sekat usus besar dan vagina) dan kandung kemih 
Gambaran klinik dan diagnosis:
  • Keputihan, merupakan gejala yang sering ditemukan. 
  • Getah vagina makin lama akan berbau busuk. Perdarahan sesudah sanggama (perdarahan kontak), makin lama makin sering bahkan terjadi diluar sanggama (perdarahan spontan). 
  • Bau busuk yang khas memperkuat dugaan kanker. 
  • Pada tingkat lanjut dapat terjadi perdarahan spontan saat b a b . 
  • Anemia akan menyertai sebagai akibat seringnya perdarahan per vaginam. 
  • Gejala lain dapat timbul yang disebabkan oleh penyebaran /metastase jauh. Dapat terjadi kegagalan ginjal akibat penjalaran tumor ke kandung kemih, akhirnya meninggal akibat perdarahan yang terus menerus. 
Diagnosis harus dipastikan dengan pemeriksaan histologik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Uji sitologi serviks diperkenalkan oleh Dr. George Nicholas Papanicolaou tahun 1943, disingkat uji Pap ( “Pap smear”). Pap-Test merupakan pemeriksaan untuk menentukan kanker leher rahim secara dini, sehingga banyak wanita diselamatkan dari kanker leher rahim. WHO menganjurkan Pap-smear setiap 3 tahun sekali pada wanita 25 – 60 tahun. Sebaiknya dilakukan pada wanita segera setelah melakukan aktivitas seksual. Apalagi untuk yang beresiko tinggi, sebaiknya 6 bulan sekali.

Terapi dilakukan bila diagnosis telah dipastikan setelah biopsi, tergantung stadiumnya, penyinaran/radioterapi, operasi, kemoterapi dll. Pada saat mengetahui diagnosis penyakitnya, maka penderita akan memberikan reaksi emosional yang hebat, perasaan terguncang, antara percaya dan tidak, syok, sedih, cemas, takut mati, takut ditimggal suami, takut obat mahal dsb. Peran keluarga dalam hal ini sangat penting terutama memberikan semangat, dukungan dan kasih sayang, agar penderita menjalani kehidupannya dengan perasaan tenang walaupun harus menjalani proses terapi yang cukup berat.

Bagi penderita yang sembuh, perlu juga ditangani agar mereka tidak merasa dikejar-kejar oleh kekambuhan penyakit ini, bahkan dapat dimanfaatkan untuk ,memberi semangat kepada penderita lain dengan menyampaikan pengalaman dan perjuangannya.

Script by dr. Patricia H. ©2009.05.08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.