Selasa, 21 Februari 2012

Gangguan Mental Anak dan Remaja



Pernahkah anda mendengar tentang anak yang suka membolos sekolah, tidak mau mengerjakan PR, tidak menurut kata orang tua dan guru dan seterusnya?  Walaupun sudah berkali-kali dinasehati tapi tetap membandel?  Waspadalah, karena bisa-bisa anak anda mengalami gangguan tingkah laku yang termasuk gangguan mental pada anak remaja.

Tahap perkermbangan pada masa remaja dikenal  sebagai suatu “period of storm and stress”. Karena dalam waktu singkat seorang remaja akan berkembang untuk memiliki kematangan fisik dan seksual, identitas diri, kesiapan diri untuk meraih apa yang diinginkan, tujuan hidup yang lebih jelas, konsep tentang norma, aturan dan nilai-nilai sosial, keluarga dan budaya.

Fase remaja merupakan masa perubahan yang sangat cepat secara biologik, psikologik dan sosial dari kanak-kanak menuju dewasa, sehingga akan menemukan beberapa masalah yang dapat menimbulkan stress dimana mereka harus berjuang untuk mengatasinya. Apabila remaja tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya maka dapat mempengaruhi kesehatan mental dari yang ringan, sedang bahkan dapat menyebabkan gangguan mental.

Disamping itu pula keadaan sosial ekonomi yang buruk, pengaruh kemajuan teknologi (televisi, film, internet, facebook, majalah dst), pergaulan yang salah,  juga penyakit otak organik(meningitis dan epilepsy), gangguan mental dan jiwa dapat menjadi faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.

Gangguan mental yang paling sering ditemukan pada remaja adalah:

  • gangguan emosi : cemas dan depresi
  • gangguan makan: anoreksia dan bulimia
  • gangguan perilaku disruktif: gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, gangguan menentang, gangguan tingkah laku
  • penyalahgunaan zat narkoba

Perasaan takut, panik, kehilangan nafsu makan, susah tidur, gemetar, berkeringat, jantung berdebar merupakan beberapa tanda-tanda kecemasan dan stress. Biasanya tidak mengatakan secara langsung kepada orang tuanya, namun nampak tercermin seperti sifat manja, terus minta ditemani dan meminta bantuan biasanya ibu, tidak nyaman meninggalkan rumah, takut diculik, enggan sekolah, tidur harus ditemani, mimpi buruk, mual, muntah, sakit kepala, nyeri perut, mencerminkan cemas perpisahan. Biasanya terjadi sekurangnya 4 minggu pada usia sebelum 18 tahun.

Gangguan depresi ditandai dengan gelisah, rasa putus asa, merajuk enggan bekerjasama dalam acara keluarga, kesulitan belajar, kelambatan berpikir, kurang minat dan motivasi sampai pada perilaku negative antisosial dan penggunaan alkohol, dapat juga ide bunuh diri. Gejala ini bisa terjadi setelah peristiwa berkabung dan menetap lebih dari 2 bulan.

Gangguan makan merupakan masalah serius, karena ketakutan menjadi gemuk atau korban mode yang menuntut remaja bertubuh langsing dan ingin diterima dalam kelompoknya (gaul). Pada anoreksia nervosa cenderung menghindari acara makan bersama, menggunakan pencahar, makan sangat sedikit, olahraga berlebihan, sehingga tubuh sangat kurus. Pada bulimia makan berlebihan kemudian berusaha keras memuntahkannya.

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) terjadi sebelum usia 7 tahun, paling sedikit  selama 6 bulan, perhatian mudah dialihkan, gagal mengerjakan tugas sekolah, ketinggalan hal-hal yang perlu untuk aktivitas, sering lupa, gelisah, bicara berlebihan, tidak bisa diam ditempat, sulit menunggu giliran, menyela atau mengganggu orang.

Gangguan menentang tampak mulai usia 8 tahun, berlangsung selama sekurang-kurangnya 6 bulan, pola negativistic, permusuhan, hilang kendali kemarahan, berdebat dengan orang tua,menolak patuh peraturan orang tua, merokok,  membenci, mendengki, ingin membalas dendam.

Gangguan tingkah laku dimulai sebelum usia 13 tahun, berbohong, menipu, mengancam, kejam kepada orang dan binatang, menghancurkan barang orang lain dengan sengaja, mencuri bahkan memeras, menjambret, merampok dengan senjata, memaksa orang berhubungan seks, melarikan diri dari rumah , diluar rumah pada malam hari, sering membolos sekolah, berkelahi, tawuran.

Pada remaja putri sering meminta uang, meminta simpati orang, berpakaian menyolok, melacurkan diri dan berhubungan sex dengan semua orang (promiskuitas). Jadi seorang anak atau remaja yang bertingkahlaku sedemikian rupa sehingga mengganggu serta melampaui batas toleransi orang lain dan lingkungannya disebut kenakalan remaja (juvenile delinquency).

Orang tua sebaiknya waspada apakah anaknya dalam batas–batas normal sesuai perkembangannya atau sudah menjurus kearah gangguan–gangguan diatas. Apabila gangguan tersebut tidak diperhatikan dan mendapat terapi yang tepat, maka dapat meningkat ke hal-hal yang lebih buruk yaitu kelainan devasi sexual dan gangguan kepribadian yang bisa menetap.

Cara yang tepat dalam berhadapan dengan remaja adalah menjaga kerahasiaan dan membangun komunikasi yang efektif. Tujuannya adalah membangun hubungan yang harmonis dengan remaja, membentuk suasana keterbukaan dan mendengar, membuat remaja mau bicara pada saat mereka menghadapi masalah, membuat remaja mau mendengar dan menghargai orang tua dan orang dewasa pada saat mereka berbicara, membantu remaja menyelesaikian masalah.

Kebanyakan orang tua tidak sabar mendengarkan dan selalu ingin menguasai anak dengan cara diktator dan tidak memberi kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat, merasa putus asa dan hanya marah-marah melulu. Pencegahan yang lainnya tentu saja dengan perbaikan sosial, dalam keluarga suasana harmonis penuh kasih, bimbingan dan teladan guru, menyediakan tempat-tempat kegiatan yang positif seperti olahraga, senam, cheerleader, kesenian, gelanggang remaja, komunitas keagamaan dan kegiatan positif lainnya.

Penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya narkoba, sex education, penyalahgunaan obat dan AIDS, diperlukan untuk memberi arahan yang benar. Juga konseling di lembaga psikologis atau dengan dokter keluarga bila diperlukan. Dan jangan lupa doa orang tua untuk anaknya pada saat anak berangkat ke sekolah adalah sangat bermanfaat untuk perkembangan jiwa dan mental anak. God bless you!

Script by dr. Patricia H. ©2009.12.05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.