Minggu, 18 Maret 2012

Gaya Hidup Sehat


Salah satu cara untuk bersyukur kepada Tuhan adalah memelihara kesehatan kita baik tubuh, jiwa, mental serta lingkungan sosial. Karena Tuhan telah memberi anugerah kehidupan bagi manusia, maka wajiblah kita memelihara kehidupan sebaik mungkin . “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa bukan milik kamu sendiri?... Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” [I Kor 6;19]. Sehat itu mahal kalau kita kena suatu penyakit. Bagaimana caranya supaya tetap sehat? Tentu saja kita harus bergaya hidup sehat. Sehat bukan hanya badan saja yang tidak sakit, tetapi juga rohani, mental, lingkungan serta sosial/ekonomi harus sehat sehingga manusia disebut produktif dalam berinteraksi dengan sesamanya, alam lingkungan hidupnya dan berkenan kepada Tuhan.

Langkah-langkah hidup sehat sudah dimulai sejak dalam kandungan seorang ibu, selain memeriksakan diri ke ahli kandungan, makan makanan bergizi, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) 2 kali, memelihara kebersihan diri serta lingkungannya juga menjaga diri dari stress sehingga janin dapat hidup dan berkembang dengan baik dan lahirlah seorang bayi sehat. Tentu saja ditunjang dengan perilaku sehat sang suami dalam menjaga kehamilan dengan tidak merokok, tidak berbuat yang dapat mengganggu emosi istrinya, menyediakan keperluan ibu dan bayi, selalu mendukung semua usaha demi kelancaran kehamilan dan anak lahir dengan selamat dan ibu bapaknya bahagia.

Berikutnya dalam tahap tumbuh kembang bayi dan balita selalu ditimbang berat badannya setiap bulan, berikan imunisasi BCG, DPT 1,2,3, Polio 1,2,3, Campak, makanan bergizi untuk bayi dan ibunya sebaiknya menyusui sendiri (ASI), kalau terpaksa tidak keluar ASI baru diberi PASI (Pengganti Air Susu Ibu) yaitu susu formula. Pada balita juga diajarkan toilet training supaya dapat buang air kecil dan besar dengan benar, makanan berangsur-angsur beralih dari makanan lunak ke makanan padat sehingga biasanya usia 1 tahun sudah bisa makan nasi seperti orang dewasa. Kalau anak mau, berikan ASI sampai 1 tahun lebih maksimal 2 tahun, tentu saja ibu dilarang makan yang pedas serta menjaga kebersihan. Walau ibu bekerja, tidak menjadi hambatan untuk tetap memberikan kasih sayang dan membimbing anaknya sepulang kerja, demikian pula sang ayah. Selalu berkomunikasi setiap hari. Tetapi berhati-hatilah untuk anak balita yang sering meniru, maka orang tua harus menjaga perilaku dan kata-kata yang diucapkan, berilah teladan yang baik untuk anak-anak dan ajaklah balita anda mengembangkan kemampuan intelektual, emosi dan spiritual dalam kegiatan prasekolah dan Bina Iman Anak. Jangan lupa merencanakan jumlah anak dengan memakai metode alamiah (Metode Ovulasi Billings) yang mengatur perilaku suami istri dalam berhubungan intim, ataupun berkonsultasi dengan dokter untuk cara-cara ber KB yang cocok sesuai dengan ajaran Katolik (Pro Life) sehingga ada kesepakatan suami istri.

Bergaya hidup sehat (Perilaku hidup Bersih dan Sehat) masih harus dijalankan, tentu saja seumur hidup. Seperti cuci tangan sebelum makan, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan halaman atau gudang, tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak menyalahgunakan obat dan narkotika dst seperti telah disebut diatas. Kalau seseorang sudah bergaya hidup sehat tidak menutup kemungkinan terkena penyakit keturunan misalnya atau karena proses penuaan yang tak bisa dihindari oleh setiap manusia, akan tetapi menjadi lebih ringan bila kita tetap bergaya hidup sehat walaupun terkena penyakit.

Menginjak usia sekolah kebanyakan yang terjadi adalah penyakit pada anak sekolah seperti terjatuh akibat kejar-kejaran ataupun kegiatan lain, juga penyakit menular seperti Demam berdarah, Typhus, Batuk pilek, Campak, penyakit kuning yang sering ditularkan melalui teman-temannya. Maka dari itu menjaga daya tahan tubuh anak dengan makanan sehat bergizi bervitamin dan menjaga kebersihan amatlah penting. Kalau perlu berikan suplemen Vitamin. Tentu saja susu masih diperlukan untuk pertumbuhan tulang dengan susu untuk anak sesuai usiamya. Hindarilah orang yang sedang batuk pilek sehingga tidak tertular. Demikian pula dengan kebersihan lingkungan dan keserasiannya. Tetap jaga keharmonisan hubungan suami istri serta anak orang tua, berkomunikasilah dengan baik dan tetap meneruskan bina iman remaja.

Berangsur remaja akan semakin sulit mengatur anak karena anak mulai mandiri dan tidak mau dicampuri urusannya oleh orang tua, maka jadilah bijaksana serta tetap memberi bimbingan kepada anak anda. Jangan lupa teladan tetap diperlukan untuk mencari identitas dirinya sebagai laki-laki maupun perempuan. Tetap beri makanan bergizi dan menjaga kebersihan secara keseluruhan serta tidak merokok atau minum alkohol.

Ajarkan menangani masalah seperti haid pertama pada anak perempuan, bimbingan pada anak lelaki bila sudah tumbuh tanda-tanda pubertas seperti tumbuh rambut, mimpi basah dan lain sebagainya. Peran guru mulai penting kadang-kadang anak mau mendengarkan gurunya bahkan pendapat teman-temannya juga sangat berperan karena mereka senang berkelompok. Maka bimbingan orangtua tetap perlu dengan pendekatan secara remaja jaman sekarang yaitu dengan belajar teknologi komunikasi sehingga tidak gaptek dan ortu tetap dapat mengontrol dan membimbing anak kalau perlu lewat face book, juga pergaulan dan sebagainya. Sesibuk-sibuknya bekerja, orang tua sebaiknya menyempatkan diri berkomuniksi secara efektif dengan anak dan menunjang semua kebutuhan materi serta mental rohaninya. Untuk Ibu rumah tangga yang tidak bekerja dapat memberi bimbingan memasak, menjahit, berkebun, menanam cabe, tomat dll, mengajak anak membersihkan rumah sehingga anak juga mandiri nantinya. Perhatikan pula minat anak dalam bidang lain seperti kesenian, olahraga dan lain-lain yang tidak didapatkan di sekolahnya dapat disalurkan lewat kegiatan ektra dengan bimbingan ahlinya. Pada akhirnya remaja menjadi orang dewasa muda yang siap mengarungi kehidupan seperti anda dahulu membentuk rumah tangga, mempunyai anak dst. 

Sementara itu para orang tua masih penting peranannya tetap diperlukan nasehat dalam menghadapi masalah perkawinan putra-putrinya namun sebatas nasehat tidak perlu intervensi terlalu dalam. Bantuan mengasuh cucu, kalau cucu sakit, suami tugas keluar kota dst. Maka orang tua menjadi lanjut usia 60 tahun keatas, bisa saja masih produktif atau bekerja menghasilkan uang, tapi diharapkan lebih bijaksana lagi dan tetap memelihara kesehatan jasmani rohaninya karena lanjut usia juga menjadi panutan dan teladan bagi anak cucunya. Tak menutup kemungkinan penyakit-penyakit akibat proses penuaan datang, namun dengan tetap menjaga makanan, gerak badan/olahraga, minum vitamin maupun obat sesuai penyakitnya, mengelola stress maupun konflik rumah tangga, tetap berpikir positif, maka akan dapat melewati masa tua bahagia dan menjadi teladan anak cucunya. 

Tak kalah pentingnya yaitu orang tua diharapkan selalu mendoakan anak-anak dan cucu-cucunya sehingga berkat rahmat Tuhan selalu melindungi mereka. Mengikuti kegiatan sosial atau keagamaan, berinteraksi dengan teman sebaya adalah amat baik demi menjaga kestabilan emosi dan kecerdasan serta menghindarkan stress akibat kejenuhan atau kesepian dan memperlambat kepikunan.

Saling mengasihi antar anggota keluarga dan sesama manusia amatlah penting, sebab “KASIH… meningkatkan sistem kekebalan tubuh”.Untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, orang tua, lanjut usia berhati-hatilah kalau ingin marah, kendalikankan amarah anda, sebab”lima menit marah akan menekan sistem kekebalan tubuh selama enam jam”. “Hati yang gembira adalah obat manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Amsal 17;22)

Bergaya hidup sehat bukan hanya untuk orang tertentu dengan umur tertentu, tetapi untuk semua manusia yang harus melewati periode-periode dalam kehidupannya sampai manusia itu layak dihadapan Tuhan untuk kembali kepadaNya. Bergaya hidup sehat harus dilaksanakan sepanjang hayat masih dikandung badan. Bergaya hidup sehat tidak selalu MAHAL, tetapi sesuai dengan lingkup baik latar belakang, pendidikan, sosial ekonominya.

Gaya Hidup Sehat secara ringkas dapat dikatakan sbb: 
  1. Mengatur dan memilih makanan sehat 
  2. Bergerak badan/berolahraga 
  3. Menjaga kebersihan diri/hygiene perorangan 
  4. Menjaga dan memelihara kecerdasan 
  5. Berolah pikir dan hati (Meditasi dan Relaxasi) 
  6. Mengelola stress emosional, mengendalikan amarah 
  7. Menjaga hubungan vertikal/rohani dengan sang pencipta 
  8. Menjaga hubungan dengan sesama serta mahluk hidup lainnya 
  9. Menjaga lingkungan hidup 
  10. Mempertahankan kelangsungan sosial ekonomi 
  11. Tidak merokok dan menghindari asap rokok 
  12. Tidak mengkonsumsi alkohol dan zat adiktif lainnya 
  13. Tidak menyalahgunakan obat dan narkotika 
Demikianlah salah satu cara berterima kasih dan bersyukur atas kehidupan bermakna yang telah diberikan oleh Allah Maha Pengasih dan Penyayang Sang Pencipta Semesta Alam.

“Kesehatan Bukanlah Segala-galanya, Tetapi Tanpa Kesehatan, Segala-galanya Menjadi Tidak Berarti”

Script by dr. Patricia H. ©2010.03.04


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.