Kamis, 08 Maret 2012

Tetap Mesra Sampai Lansia



Alangkah bahagia apabila pasangan suami istri diberi umur panjang sehingga mencapai usia emas yaitu suatu istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang telah mencapai usia 60 tahun keatas atau lazimnya disebut lansia ( lanjut usia ) atau usila ( usia lanjut ).

Lansia bukan berarti jompo atau seseorang yang tak berdaya, yang lemah, ataupun pikun, tua dan renta. Justru upaya-upaya yang dilakukan untuk pembinaan lansia membuat tubuh serta mental lansia awet muda sehingga dapat memperlambat proses penuaan tubuh, mencegah kepikunan serta bertujuan menggapai masa tua bahagia sejahtera.

Bersyukurlah pabila seorang lansia masih tetap segar, cakap, menawan dan masih produktif menghasilkan uang atau jasa dalam masyarakat dan keluarganya. Tengoklah di sekitar kita, kakek nenek yang masih bisa berdagang, mengajar, mengasuh cucu-cucunya, memasak untuk keluarga ,bertani, beternak dan sebagainya bahkan mengendarai motor atau mobil tanpa supir, menjadi menteri, presiden atau anggota DPR, MPR, seorang Uskup, dan yang terpilih menjadi Paus selalu berusia diatas 60 tahun. Umur menjadi rahasia Tuhan karena kita tidak bisa memilih saat-saat kita dipanggil Tuhan, yang penting adalah bagaimana supaya tetap sehat, damai dan bahagia dalam proses kehidupan, syukur-syukur bisa tetap berpasangan sampai usia lanjut.

Berbeda dengan pasangan lansia Barat yang dapat menunjukkan kemesraan secara ekspresive, pasangan lansia kita hampir tidak pernah menampakkan kemesraan mereka didepan umum, sekalipun didepan anak cucu sendiri. Kakek nenek kita pada umumnya dicitrakan sebagai kasepuhan yang arif bijaksana, pengayom, adil, penuh kasih serta teladan dalam memegang nilai luhur keluarga. Sehingga anak cucu kurang bisa merasakan apakah kakek nenek rukun-rukun saja atau sedang bertengkar maupun sedang pisah ranjang. Ada juga yang menganggap tabu menceritakan hubungan suami istri bahkan untuk pendidikan seks anak-anaknya sendiri.

Benjamin J.Saddock, MD., DKK., dalam buku “The Sexual Experience” (1976), mengungkapkan, bahwa kemesraan atau keintiman adalah salah satu kebutuhan dasar setiap pasangan untuk saling menyesuaikan diri. Kebutuhan tersebut berkaitan dengan seks, cinta, kasih sayang, dukungan emosional dan penguatan identitas mereka sebagai pasangan. Cinta kasih adalah modal utama perkawinan yang harus selalu dipelihara dan dikembangkan. Supaya bisa mesra sampai tua tentu sejak awal perkawinan harus terpenuhi kebutuhan diatas antara lain beberapa kiat mesra sampai tua yaitu:

  • menjaga kebersamaan, sediakan waktu setidaknya 10 – 15 menit kalau bisa lebih setiap hari      
  • untuk duduk bersama , nikmati kebersamaan tersebut dengan pembicaraan positif sesibuk apapun anda berdua, saling menatap mata mencari kasih sayang         
  • bertengkar sehat maka anda akan mengenal pasangan anda dan diri anda sendiri
  • berhubungan intim suami istri untuk mengekspresikan cinta, jangan pernah gengsi untuk memintanya, memahami “bahasa kasih” pasangan dan bersedia untuk memenuhinya 
  • spontan dalam menyatakan cinta, merangkul, berpelukan, mengusap pipi, tersenyum mesra, bergandengan tangan
  • pembagian penghasilan yang adil, membiayai rumah tangga bersama-sama, saling mensejahterakan serta menyadari tanggung jawab masing-masing selaku suami istri
  • saling melayani, menyediakan makanan minuman pakaian dan lain-lain
  • menjaga dan memelihara kesehatan diri masing-masing sehingga tetap kuat dan awet muda
  • menghormati wilayah pribadi, mengerjakan hobi masing-masing tapi tidak tenggelam dalam kesendirian terlalu lama, saling menghormati dan memahami kepribadian pasangan
  • memegang teguh niat pernikahan yaitu untuk tetap bersama sampai akhir hayat dalam keadaan apapun serta tegar menghadapi goncangan rumah tangga
  • meneladani dan belajar dari pasangan lain yang telah berhasil membentuk keluarga yang tenteram dan berbahagia
  • mensyukuri kebaikan yang selama ini diterima dari pasangan dan selalu berdoa untuk bisa dikekalkan cinta kasih berdua dalam berkat Tuhan yang maha kasih

Tentu saja semua memerlukan proses untuk mencapai kearah kebahagiaan yang diinginkan
Yang terkadang tidak mudah dilewati bagi orang tertentu, apalagi di usia muda dimana individu ingin diakui dalam mencari jati dirinya. Dengan penuh kesabaran dan ketegaran serta cinta kasih yang mendalam tentu saja saling memaafkan bahkan megampuni kesalahan, semuanya akan bisa menjadi pasangan lansia mesra dan terwujud rumah tangga yang awet lengket meskipun telah menjadi tua. Otomatis sikap orang tua terhadap anak-anaknya juga mendukung keharmonisan rumah tangga atau sebaliknya hubungan suami istri yang harmonis akan berdampak pada perlakuan terhadap anak-anaknya. Kehidupan berumah tangga orang tua akan menjadi teladan bagi kehidupan berumah tangga anak-anaknya.

Disamping itu pula tak kalah pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran badan untuk dapat berinteraksi dengan pasangan sampai lanjut usia, disamping kecerdasan otak (tidak cepat pikun), pengendalian emosi, menjaga libido dengan makanan sehat bergizi  dan berolah raga secara teratur sedikitnya 30 menit 5 kali dalam seminggu sesuai dengan penyakit yang ada.

Aktif dalam perkumpulan sosial  dan lingkungan sekitar juga dapat menjaga kesehatan emosional dan mencegah timbulnya depresi karena rasa kesepian (suami/istri meninggal, anak-anak sudah berumah tangga masing-masing dsb). Senantiasa berpikiran positif, jauhi alkohol dan obat-obat penenang serta tidak merokok.

Sebagai akhir kegiatan sehari-hari hendaknya ditutup dengan doa syukur dan terima kasih kepada Allah Maha Kasih.

Script by dr. Patricia H. ©2010.01.18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.