Senin, 02 April 2012

Diabetes, Bukan Sembuh tapi Terkendali


Diabetes kerap disebut “sakit kencing manis” karena didalam urine penderita memang terdapat gula yang rasanya manis (bila dibiarkan urine diserbu semut) yang pada keadaan normal air kencing tidak mengandung gula dan rasanya tidak manis. Sejak zaman dahulu penyakit ini telah diketahui ditemukan pada papirus Mesir kuno yang ditulis 1550 SM, setelah beratus tahun kemudian diketahui bahwa kadar gula darah darah cukup tinggi dan penyebabnya adalah kekurangan insulin ataupun retensi insulin pada orang gemuk, akhirnya dapat dibuat insulin untuk pengobatannya. Indonesia termasuk Negara ke 6 jumlah diabetisi (penyandang dibetes) terbanyak di dunia yang jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. 

Diabetes Melitus berasal dari kata diabetes yang berarti air yang mengucur terus menerus dari suatu saluran, mellitus artinya manis seperti madu. 

Sehabis makan maka pankreas akan membuat dan mengeluarkan insulin yang mengubah karbohidrat menjadi energi dalam sel-sel tubuh. Namun suatu ketika pankreas tidak cukup memproduksi insulin karena karbohidrat yang kita makan terlalu banyak, atau kerja insulin mengalami hambatan atau bahkan pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali, yang mengakibatkan gula darah meningkat tidak diubah menjadi energi sehingga badan terasa lemas, banyak /sering buang air kecil maka sering haus dan sering minum, sering makan karena badan lemas tetapi berat badan terus turun, lemah dan mengantuk terus menerus. Karena energi yang kurang maka tubuh berusaha mengolah lemak dan protein dalam tubuh menjadi energi sehingga berat badan turun dan gangguan pada metabolism lemak. 

Diabetes merupakan penyakit yang ditakuti (sebelum ditemukan insulin dan obat oral diabetes) karena akibat gula darah yang terus menerus tinggi akan meracuni tubuh dan menimbulkan kerusakan-kerusakan (komplikasi) pada jantung, mata, ginjal, syaraf, borok (gangrene) pada kaki dan lain-lain yang dapat menimbulkan kematian. Diabetes dapat mengenai siapa saja tanpa pandang bulu. Adapun faktor pencetusnya adalah kegemukan, faktor keturunan gemuk, faktor usia lanjut, asupan makanan berlebihan tanpa diimbangi olahraga. Kegemukan (obesitas) membuat sel tubuh tidak sensitif terhadap insulin, reseptor akan menolak insulin disebut resistensi insulin, gula darah sulit masuk kedalam sel sehingga gula didalam darah tetap tinggi dan terjadilah diabetes tipe 2. Dengan gejala klasik yaitu sering buang air kecil dalam jumlah banyak apalagi malam hari(poliuri), sering merasa haus ingin minuim banyak (polidipsi), nafsu makan meningkat (polifagi), kurang tenaga, berat badan turun dan menjadi kurus. Makan banyak malah jadi kurus, setelah diobati, makan dibatasi tetapi badan jadi gemuk lagi. Gejala lain yang sering dikeluhkan adalah kesemutan di kaki, gatal-gatal terutama daerah selangkangan, luka yang tidak sembuh-sembuh, merupakan gejala komplikasi. 

Ada beberapa macam diabetes: 

*Diabetes tipe 1 , pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali, sehingga perlu pemberian insulin dari luar dengan cara disuntik, disebut Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM). Penyebabnya karena infeksi virus atau reaksi autoimun, rusaknya system kekebalan tubuh yang merusak sel-sel penghasil insulin. Biasanya mengenai anak-anak dan remaja (Juvenile Diabetes), dapat juga pada orang dewasa. 

*Diabetes tipe 2, biasanya mengenai orang dewasa dan jumlahnya terbanyak 90 %. Faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat (kegemukan, kurang bergerak, terlalu banyak makan dengan gizi tidak seimbang). Bisa terdapat gejala klasik, bisa juga tidak merasakan gejala-gejala tapi bila diperiksa gula darah meningkat. Pengobatannya dengan menurunkan kegemukan (pengaturan makanan dan gerak badan) dan pemberian obat oral anti diabetes yang memperbaiki resistensi insulin dan meningkatkan kemampuan pankreas memproduksi insulin. 

*Diabetes Gestasional, muncul hanya pada masa kehamilan, biasanya bulan ke 6, menghilang sesudah melahirkan. Bila tidak dikendalikan, bayi akan tumbuh besar beratnya lebih dari 4 kg (giant baby). Pengobatannya dengan pemberian insulin. 

*Diabetes tipe lain adalah yang tidak termasuk tipe 1 dan tipe 2. Disebabkan oleh kelaian tertentu misalnya hormonal. Penanganannya sesuai kondisi penderita. 

Diagnosa pasti diabetes mellitus adalah Kadar gula darah puasa selama 8 – 10 jam lebih atau sama dengan 126 mg/dl. Pada Test Toleransi Glukosa Oral kadar gula darah 2 jam sesudah minum 75 gram glukosa khusus lebih atau sama dengan 200 mg/dl. 

Sedini mungkin ditemukan gejala diabetes sesegera mungkin ditangani dengan tepat sehingga mengurangi komplikasi maupun kematian. Terlebih bagi yang mempunyai faktor resiko, yang berumur lebih dari 45 tahun, kegemukan (obesitas), anggota keluarga ada yang terkena diabetes, riwayat melahirkan bayi lebih dari 4 kg, dilakukan pemeriksaan gula darah berkala dan berupaya mengendalikan kegemukan serta bergaya hidup sehat. 

Komplikasi yang dapat terjadi pada diabetisi adalah komplikasi mendadak seperti : infeksi yang sulit sembuh, borok di kaki, koma hiperglikemik terutama tipe 1 karena terlambat mendapat suntikan insulin, hipoglikemi pada pasien yang sudah minum obat atau suntik insulin lalu terlambat makan, lupa makan, jumlah makanan kurang, harus bekerja berat, gejalanya merasa sangat lapar, berkeringat dingin, jantung berdebar, pusing, linglung, makan harus cepat minum air gula/sirup atau kue manis sehingga tidak terjatuh dalam koma hipoglikemik , bila koma segera dilarikan ke RS. Komplikasi menahun seperti kelainan pembuluh darah halus pada mata (retinopati), ginjal (nefropati) yang akhirnya perlu cuci darah, pada pembuluh darah besar mengenai jantung dan penyakit kardiovaskuler, otak (stroke) dan tungkai bawah(diabetic foot) kaki mati rasa sehingga mudah luka dan terinfeksi bias terancam diamputasi, pada syaraf (neuropati), pada laki-laki bisa terjadi disfungsi seksual, perlemakan hati. 

Pengobatan diabetes sesuai dengan kondisi dan tipe diabetesnya maka dari itu perlu pemeriksaan yang teliti dan lengkap, tujuan pengobatan yaitu membuat diabetes merasa sehat tidak loyo, mengendalikan gula darah, mencegah komplikasi dan mengobati komplikasi yang sudah terjadi. Disebut mengendalikan diabetes karena harus dilakukan seumur hidup, yaitu menyadari bahwa pongobatan lama, teratur, terjadwal, perlu disiplin dan mengubah pola hidup, pengaturan makanan, olahraga/gerak badan, serta minum obat atau insulin. Maka perlu pengawasan atau bimbingan dokter untuk mengendalikan diabetes dengan beberapa pemeriksaan darah dan sebagainya sehingga gula darah terpantau normall yang harus dilakukan sepanjang hayat. Maka diabetes dikatakan bukan sembuh tapi terkontrol atau terkendali. 

Script by dr. Patricia H. ©2012.04.02 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.