Senin, 28 Mei 2012

Cara Bijak Mengatasi Perilaku Buruk Anak


Apakah buah hati anda mengalami perubahan perilaku sehari-hari? Seperti berbohong, bersikap kasar, sering marah-marah, tidak mendengar nasehat ortu, mencuri, menjadi lebih manja, rewel, sering menangis, hiperaktif bahkan melakukan kekerasan terhadap saudara atau temannya dan lain sebagainya. Atau ada hal-hal yang dirasa tidak berkenan dihati anda. Waspadalah dan segera mencari tahu apakah yang menjadi sebab munculnya perilaku tersebut alias anda harus dapat mengenali tanda-tanda peringatan stress pada anak bahkan bayipun bisa stress. 

Bayi bisa mendadak rewel menangis tanpa sebab yang jelas, buang air kecil tidak bab juga tidak, padahal sudah kenyang menyusu dan membuat bingung pengasuhnya. Segera angkat bayi anda periksalah dari kepala sampai kaki apa ada serangga semut dll ? Terkadang semut dapat menyelinap ke popok atau tilam. Segera bersihkan tempat tidur sampai kekolong-kolong, kasur diangkat, kalau perlu ganti spreinya. Karena bayi sangat sensitive dan dapat merasakan bila ada benda atau mahluk asing didekatnya, untuk yang sensitive terhadap debu dan asap rokok, knalpot, asap dapur, bulu burung, kucing, anjing dan lain sebagainya disekitarnya bisa menyebabkan bayi tidak nyaman dan sesak nafas. Kemudian periksa apakah perut bayi berbunyi menandakan kembung, segera olesi minyak telon perut dan dada serta punggungnya dan hangatkan dengan cara dipeluk beberapa saat sampai bayi tenang, tutup jendela menghindari angin, hangatkan ruangan. Beri minum air putih hangat. Tentu saja bila rewel berlanjut anda harus membawanya ke dokter. 

Balita atau anak SD tiba-tiba mengeluh sakit kepala, mules, sakit perut, tidak mau kesekolah, terlihat lelah, mudah marah, segera antisipasi dengan menanyakan mengapa? Ada apa? Berdialog dengan buah hati anda. Dan periksalah badannya. Kalau memang benar sakit mencret, panas, batuk pilek, ya segeralah diobati. Namun bila badan oke-oke saja, apalagi berlanjut dengan tidak mau beraktifitas hilang minat terhadap kegiatan yang menjadi favoritnya, manja berlebihan, bisa jadi muntah-muntah, berbohong mengatakan libur padahal harus sekolah, mengambil barang-barang tanpa ijin, mencuri uang di dompet ortu ataupun bersikap kasar, pura-pura tidak mendengar kata-kata anda, pergi ke tetangga tanpa pamit, bahkan memukul temannya atau menjadi hiperaktif. Maka kewaspadaan harus ditingkatkan, kalau perlu untuk ayah dan ibuyang bekerja meminta ijin sehari dua hari untuk melakukan investigasi, apa sebenarnya yang menjadi penyebab berubahnya perilaku anak-anak tersebut dan segera mencari solusinya sehingga mereka terhindar dari stress berkelanjutan yang semakin parah dan sulit diobati. 

Adalah sangat bijaksana menghadapi anak tersebut dengan berhati-hati, tidak emosi atau marah-marah sehingga anak bertambah panik, dan malah melukai batinnya, peluklah dan mulai membelainya pertama-tama, temani anak di rumah makan pagi dengan santai, bermain,ataupun hanya dengan duduk menemaninya sambil mendongeng cerita yang mengandung nasehat, bahkan dengan nonton tv bertsama, mendengarkan musik. Setelah itu perlahan-lahan menanyakan apakah adik masih sakit kepala dan dilanjutkan dengan tanya jawab lain yang tidak menyakiti hatinya, disini anak bisa curhat kepada ortu, ortu harus dengan sabar mendengarkan apa yang menjadi kekesalan hatinya. Namun tidak mudah untuk anak yang sulit membuka diri atau kepercayaannya terhadap ortu menipis akibat sering ditinggal, tidak diperhatikan,cuma dikasih uang jajan, tidak pernah ditanya bagaimana sekolahmu hari ini? Ada teman yang nakal? Latihan futsal menyenangkan tidak? Bagaimana mau bertanya kalau anak pergi ke sekolah dan ortu juga berangkat bekerja pagi-pagi, anak pulang sekolah yang ada hanya pembantu walaupun tersedia makanan yang enak, sore bahkan petang hari ortu baru pulang dan anak sudah mengantuk ingin tidur. Atau bisa jadi sang ibu seharian di rumah tapi sibuk dengan hobi dan pekejaannya sendiri sehingga anak terabaikan. Terkadang ada anak yang bisa curhat ke si bibi atau pengasuhnya, namun ada anak yang hanya bisa memendam perasaannya tanpa ada penyelesaian yang memuaskan batinnya. Jadi INTI nya anak haus akan kasih sayang dan perhatian. Menjadi orang tua tidaklah gampang atau semudah yang anda kira.. Jangan membiarkan masalah anak tersebut berlarut-larut sehingga anak menjadi remaja yang bermasalah dikemudian hari. 

Mencari jalan keluar secara bijaksana, aturlah waktu sebaik-baiknya, memberi pengertian kepada anak bahwa ortu harus bekerja mencari nafkah untuk kehidupan, namun sediakan waktu juga untuk mendengarkan keluhan-keluhannya dan memberi nasehat-nasehat yang tepat serta keteladanan, yang membuat anak tidak terabaikan, anak akan merasa dihargai dan bangga mempunyai ortu yang penuh kasih sayang baik suami istri maupun anak ortu. Namun ada juga single parent (ortu tunggal) entah karena meninggal atau sebab lainnya, tapi bukan berarti anda tidak dapat menjadi ortu yang diharapkan oleh anak anda. Kuncinya adalah SABAR, KASIH, penuh PENGHARAPAN. Terkadang anda hanya perlu kesempatan untuk duduk disampingnya mendengar celotehannya, keinginan dan hasratnya serta anda dapat membujuk serta memberi nasehat yang pas baginya, bukan bersifat memerintah secara diktator: “kamu harus begini begitu” “Jangan begini begitu” dst.Namun mengajak si anak berpikir dan menggugah nuraninya seperti: “Kalau menurutmu gimana? Boleh tidak memukul teman? Kenapa?”dst. “Kenapa ya adik harus sekolah dan mendengar nasehat Guru serta orangtua?” Nah dengan demikian anak dapat mengemukakan pendapatnya yang kalau kurang benar bisa anda membetulkannya. 

Masih banyak hal-hal yang dapat ortu lakukan secara bijaksana untuk mengatasi perilaku buruk anak, dan amat penting juga memberi gizi yang lengkap dalam nutrisi untuk tumbuh kembang anak juga minum tidak boleh kurang, karena dehidrasi otak juga bisa membuat sakit kepala dll, bila perlu bisa diberikan vitamin-vitamin. 

Dan yang terpenting adalah DOA untuk anak-anak anda setiap hari setiap dia melangkah keluar rumah, karena keadaan sekitar atau lingkungan yang semakin rawan dalam dunia ini yang bisa memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan anak juga terhadap diri kita sebagai orang tua. Be wise and God always bless U….. 

Script by dr. Patricia H. ©2011.08.10 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.