Minggu, 20 Mei 2012

Mujizat itu Ada dan Nyata


Pertemuan lansia 20 Mei 2012 diisi dengan sharing pengalaman dari Bapak FX Anta H yang mengisahkan perjalanan ziarahnya ke Manado bersama rombongan Paguyuban Lansia Santa Monica Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya. Sebuah perjalanan penuh liku dan ternyata mujizat benar ada dan nyata dalam ziarah ini. 
Bapak Anta (66 tahun) yang semula membatalkan diri ikut akhirnya jadi berangkat menggantikan ibu Teja yang berhalangan karena adik iparnya (ibu Sugeng) sakit keras, hanya kurang dari 24 jam harus mempersiapkan diri dan menata koper. Tak terbayang betapa repotnya. Pada perjalanan mendaki bukit Jalan Salib Suci Mahawu, salah seorang peserta lansia hampir tidak dapat menyelesaikan jalan salib karena di perhentian ke 6 mulai lelah kehabisan nafas dan tubuhnya sempat menimpa pak Anta yang ada dibelakangnya,serta merta pak Anta mendorong tubuhnya keatas yang berat badannya lebih daripada beliau. Rombongan bersatu padu mendorong memberi kekuatan mengatur nafas dan berdoa hingga akhirnya sampailah ke gua Maria dengan selamat. Pak Anta tak segan-segan menggandeng Ibu Sukowati dan membawakan tasnya serta berdoa khusuk sekali. 

Sewaktu naik boat ke Bunaken dimana hujan dan angin kencang menerpa, sempat membuat dirinya berpikir seandainya boat terbalik siapa dulu yang akan ditolongnya, karena beliau pandai berenang. Namun atas kuasa Allah semata kami selamat tak kurang suatu apa. Pujilah Tuhan…Dapat berdoa Rosario setiap hari walau lelah membuat beliau bersyukur. Serta kesinggahan ke seminari MSC Scholastica, mengikuti Perayaan Ekaristi bersama para Frater dan para Pastor, juga perkenalannya dengan Pastor Berti Tiwow yang memimpin jalan salib, walau sejenak namun berkesan, minum kopi sambil menikmati pemandangan Manado yang dilihat dari perbukitan Minahasa. Yah, dapat menikmati makanan khas Menado, juga membawa oleh-oleh dari Merciful building. 

Terlebih dapat mengunjungi Kathedral bersama pak Cucu di pagi hari tatkala peserta lain belum bangun tidur, menikmati kota yang bersih bebas pengemis dan gelandangan serta tak ada becak, begitu banyak gereja disisi kiri kanan jalan, salib2 ucapan selamat Paskah di trotoar2, kehidupan yang rukun antar umat beragama dimana kelompok minoritas Muslim tidak pernah dilarang mendirikan rumah ibadah ataupun melakukan kegiatan ritual agamanya, mereka dapat hidup berdampingan dengan damai, membuat kagum dan mujizat Tuhan itu ada dan nyata. Karena Imam Bonjol diasingkan dan dimakamkan di daerah Minahasa maka ada pengikutnya tinggal menetap disana menikah dengan penduduk asli dan membentuk kelompok Muslim. 

Semuanya itu lebih menguatkan iman kita dalam menapaki penziarahan hidup bersama Yesus, Sang Mesias. Alleluya, Pujilah Tuhan. 

Script by dr. Patricia H.©2012.05.20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

            

Need something

Creative Commons License
Paguyuban Lansia Santa Monica by DeeColoay is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at stmonicahkyt.blogspot.com
.